Kunjungan
ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memahami mengenai Teknik Jembatan dan
Terowongan Kereta Api terutama pada desain dan konstruksi jembatan maupun
terowongan itu.
Adapun
tujuan dari kunjungan ini ialah :
1.
Melihat secara langsung
desain prasarana perkeretaapian berupa jembatan dan terowongan kereta api
dikaitkan dengan penggunaan ruang yang ada di sekitarnya.
2.
Melihat secara langsung
pelaksanaan pembangunan jembatan dan terowongan kereta api yang sedang berlangsung.
3.
Merasakan suasana kerja dan
memahami seluk beluk kegiatan pembangunan jembatan dan terowongan kereta api di lapangan
Berikut merupakan data yang didapat :
1.
Lokasi
Jembatan
Provinsi :
Jawa Tengah
Kabupaten :
Banyumas
Kecamatan :
Tambak Negara
Koordinat :KM 362 + 536 Serayu
Letak :
BH 1458 ,KM 362 + 536 Serayu, Tambak Negara
Lintas Cirebon
– Kroya
2.
Data
Teknis Jembatan
Jenis Jembatan
: Jembatan Baja
Posisi Jalur : Lurus
Bentang : 273
m
Pondasi :
Pondasi tiang (Bore Pile)
Jumlah Pilar :2 pilar , 2 Abutmen, 3 Bentang
Tinggi :
80 m (dari dasar sungai)
Pangkal Pilar :
Beton
Tipe Andas : Andas Baja
Tipe Rangka :
Tipe Rangka Baja Tertutup
Lalu Lintas :
Lalu Lintas Bawah
Tipe Rel :
Rel R.54
Jenis Bantalan :
Kayu
3.
Data Proyek Pembangunan
Tahun dibangun :
2017
Tujuan dibangun : Pembangunan Jembatan Double Track
Jembatan kereta api kali
serayu yang terletak pada lintas cirebon-kroya dibuat dengan tujuan
menggantikan jembatan serayu existing dengan satu jalur dan membuat jembatan
baru dengan double track guna mengatasi padatnya lalulintas KA. Terletak pada
Provinsi Jawa tengah, Kabupaten Banyumas lebih tepatnya di tambak negara pada
lintas Cirebon-Kroya antara Notog dan Kebasen. Jembatan serayu baru ini
merupakan jembatan kereta api jenis Baja berasuk dengan rangka baja tertutup.
Pada jembatan ini lalu lintas KA terdapat Lalu Lintas Bawah (LLB) dengan jalur
double track. Tinggi konstruksi jembatan yaitu 12 m, dengan panjang bentang 273
m, dengan panjang masing-masing bentang 91 m. Jembatan ini terdiri dari 2
Abutment dan 2 Pilar. Pondasi jembatan ini menggunakan jenis pondasi tiang
(bore pile) dengan pile cap berada diatas permukaan air. Satu pile cap terdiri
dari 8 pile dengan metode Pile Diving
Analyzeryang dimana proses pengecorannya dilakukan ditempat dengan bantuan
alat crane dan polton. Pengecorannya dilakuakan dengan cara tremi dengan pipa
tremi sebesar 6inc, lalu pipa tremi tersebut dimasukan sampai mecapai titik
keras (mentok) kemudian dilakukannya concrete air sehingga mendorong lumpur dan
kotoran keluar keatas. Pile yang berada pada air sungai diperkuat dengan
diberikan cassing dengan tujuan memberikan umur yang lebih lama pada pile
tersebut, sedangkan untuk pile yang berada ditanah tidak diberikan cassing.
Kemudian setelah proses pengecoran selesai maka akan didiamkan selama 10-14
hari dan selanjutnya dilakukan pengujian tingkat kekerasan jika dinyatakan
lulus maka proses selanjutnya pengecoran pile cap dan pembangunan pilar.
Abutment dibangun dengan proses pengecoran ditempat sama halnya dengan
pengecoran pilar, namun pada salah satu abutment dilakukan penguatan
dikarenakan redesain yang disebabkan gagal pada saat uji kekuatan beban dan
pada akhirnya dibangun ulang dengan tingkta kekuatan 2 kali lebih besar.
Pembangunan jembatan serayu ini juga direncankan memperbesar Radius dari R.600
menjadi ± R.1000. setelah pembangunan abutment dan pilar selesai maka dilakukan
pemasangan rangka dan dilanjutnkan pemasangan track. Pada proses pembangunan
jembatan ini terdapat beberapa kendala yakni seperti ancaman banjir yang mana
pembangunan pilar-pilar berada ditengah sungai.kendala berikutnya adalah
longsor karena posisi jembatan ini berada dilereng bukit.